Website

Unknown

Trip Pulau Tidung 25-26 September 2010

Perjalanan kami kali ini bersama rombongan dari PT. Polyfin Canggih Bandung dan rekan-rekan dari BSM Jakarta.
Untuk rombongan Bandung penjemputan dilakukan di depan Toll Gate Cileunyi pada jam 02.30 (persis tepat euy, padahal sebelumnya contact person sepertinya panik BBM-an karena tidak ada angkutan dini hari tersebut) dan peserta lainnya di Toll Gate Pasir Koja pada pukul 02.45 dan tiba di Jakarta pada pukul 06.05.
Kapal yang dipersiapkan sudah mulai penuh dengan penumpang lainnya pada jam tersebut. Hal ini tidak seperti biasanya dan terbayang bahwa Pulau Tidung akan  kembali ramai “dibanjiri” pengunjung. Akan tetapi ternyata tidak! Pengunjung cukup sepi di weekend ini dan jumlah sepeda yang lalu lalang sedikit sehingga trip kali ini lebih bisa menikmati Pulau Tidung yang damai dan nyaman.

Kapal kami tiba pukul 09.10, lebih awal dari jadwal sehngga kami bisa mempunyai banyak waktu luang untuk explore pulau tersebut akan tetapi sayang hujan turut pula menyambut kedatanagn kami sehingga diputuskan untuk beristirahat sejenak di penginapan, mempersiapkan baju dan makan siang bersama.


Setelah makan siang kita langsung bersiap untuk snokeling di 3 pulau sesuai paket.
Tidak perlu berjalan jauh-jauh menuju kapal, akan tetapi kapal yang datang menjemput kami dibelakang rumah! Sungguh hal ini merupakan kenyamanan tersendiri karena peserta team lain biasanya berjalan sedemikian rupa (menggunakan google dan life vest sambil membawa fin  ke Jembatan Cinta! Kebayaaaaaaaaang capeknya……..)


Kapal ini begitu kokoh membawa 15 orang penumpang sembari memecah ombak, memercikan air laut mengenai tubuh dan wajah setiap peserta. Sesekali peserta berteriak kegirangan karena ombak cukup besar sesekali ombak besar menyebabkan air mengguyur sekujur tubuh membasahi peserta lain yang duduk di pinggir.
Tanpa sepengetahuan peserta, Nahkoda kapal ternyata melepaskan umpan “bulu-bulu” yang biasa dipergunakan untuk memancing ikan tongkol dan hasilnya, STRIKE! Ikan pun mendarat dikapal dan disambut dengan ciuman dan foto bersama sang ikan sambil berteriak Mancing Mania! Mancing Mania! Hahahahahahahahah.. sungguh merupakan suatu keberuntungan terutama buat peserta yang sebelumnya tidak pernah menyaksikan secara langsung tehnik mancing di laut…. “Masak ikan mau sih makan plastik mirip bulu saja?” Si Nahkoda pun sontak menjawab “ Saya di Bali malah pake tali rapia yang disisir halus saja!” Semakin meriah saja perjalanan ini.

Sayang  ternyata cuaca siang ini kurang bersahabat, ombak semakin meninggi dan angin bertiup semakin kencang., sebelum akhirnya diputuskan acara snorkeling di Pulau Air dan Beras di batalkan dan diganti dengan 2 spot lainnya, disamping pulau Payung yang sudah dijadwalkan.


Kejadian lucu terjadi saat salah satu peserta yang keasyikan bersnorkeling ternyata salah “mendarat” dan akhirnya menaiki perahu team lain! Untungnya rekan-rekannya mengenalinya sesaat perahu team lain tersebut mulai beranjak meninggalkan pulau Payung. Usut punya usut ternyata peserta di team tersebut pun menyadari “ada penumpang gelap!”  “ada penumpang gelap!”    hihiihihihihihi
Kepala team tersebutpun memutuskan untuk menurunkannya di spot snorkeling berikutnya! Rekannya berkelakar, anterin saja sampe ke Muara Angke sekalian nanti pasti ketemu  temen-temennya… hahahahahahahahahahha.

Diluar kejadian tersebut masih banyak kejadian lucu lainnya, maklum setiap membawa peserta dari Bandung pasti selalu penuh canda tawa, ditambah peserta Jakarta yang masih muda dan cantik-cantik!
Oiya, daripada ditulis lebih baik disimak dari foto-fotonya saja ya….. hahahahahaha

1. Semangat berpose: Loncat!
Ciaattt, Jepret, Byurrrr, Lhooooooooo????











2. Kronologis  Lompatan dalam 1 foto: pose dulu, siap lompat, sudah lompat & sudah mendarat Masing-masing dilakoni peserta diatas seperti terlihat dalam gambar ini! hahahahahahaha (salah satu peserta berujar: Kompak dong! Sampe keringetan lagi nih, sudah loncat 5 kali gak bareng-bareng! )


























Akhirnya, ini foto favorit kami!



Note:
Guys & Gals, jangan lupa dokumentasi berupa CD akan dikirim ke Joanna (Jakarta) & Rinanda (Bandung), Enjoy!.

Read More
Unknown

Responsible Traveler






Secara umum Responsible Travelers adalah pengunjung yang meminimalkan efek negatif  dan  memaksimalkan efek positif dari perjalanan kita pada sebuah lokasi wisata.
Maksudnya adalah supaya anak-cucu kita masih bisa mengunjungi tempat yang kita kunjungi hari ini dan keadaanya sama seperti sebelumnya kita kunjungi. Kasihan mereka kalau hanya bisa lihat fotonya saja atau warga setempat tidak mendapat manfaat dari kunjungan wisatawan kedaerahnya.

Berikut daftar untuk mengetahui apakah kita telah menjadi Responsible Traveler:
1. Tidak meninggalkan bungkus makanan di pantai/tempat rekreasi
 2. Memilih menginap di penginapan milik penduduk setempat
3.  Naik transportasi umum atau menyewa kendaraan bareng-bareng
4.  Membeli makanan di warung milik penduduk setempat
5.  Berkomunikasi dengan penduduk setempat
6.  Mendokumentasi dan mempublish lokasi wisata tersebut sehingga lebih banyak wisatawan datang, dst…

Penjelasan lebih lanjut Responsible Traveler (sebagai Ecotourism) dalam bahasa Inggris adalah sebagai berikut :

·         Involves travel to natural destinations.
·         Minimizes impact and
·         Builds environmental awareness.
·         Provides direct financial benefits for conservation.
·         Provides financial benefits and empowerment for local people.
·         Respects local culture.
·         Supports human rights and democratic movements

Idealnya, Ecotourism harus memenuhi beberapa syarat/kriteria sebagai berikut:

·         conservation of biological diversity and cultural diversity through ecosystem protection
·         promotion of sustainable use of biodiversity, by providing jobs to local populations
·         sharing of socio-economic benefits with local communities and indigenous peoples by having their informed consent and participation in the management of ecotourism enterprises
·         tourism to unspoiled natural resources, with minimal impact on the environment being a primary concern.
·         minimization of tourism's own environmental impact
·         affordability and lack of waste in the form of luxury
·         local culture, flora and fauna being the main attractions

Mudah-mudahan kita semuadapat berlaku dan bersikap sebagai Responsible Traveler, atau minimal mengimplementasikan salah satu karakterisktik ecoutorism diatas dalam setiap kegiatan wisata kita, baik individu maupun kelompok, terutama ke daerah/pelosok di Nusantara.
Tebejowo, sangat mendukung aspek-aspek dari ecotourism dan mencoba mengaplikasikannya dalam setiap paket-paketnya dan kami berharap setiap klien kami utnuk dapat berperanserta mendukung implementasi ini dilapangan.

Maju Terus Pariwisata Indonesia!



Read More
Unknown

Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1430 H

“Satu tahun tidak terasa
      Ramadhan telah kembali mengunjungi kita
Semoga yang dilalui dan dilakukan
      Menjadikan kebaikan di bulan suci ini”



Kami segenap keluarga besar tebejowo Island Adventure mengucapkan:
Minal Aidzin al Faidzin – Mohon Ma’af Lahir dan Bathin









Read More